Pages

Minggu, 22 Juli 2012

Dulu Becak Roda 3, Sekarang Becak Roda 4

Ada kisah sukses yang unik dari seorang yang dulunya tukang becak, namun kehidupannya berubah 180 derajat. Beliau adalah Bapak Sanim pemilik 2 pabrik garam di daerah Cirebon, Jawa Barat. Bertahun-tahun lamanya Sanim menggantungkan nasib pada sebuah becak yang dimilikinya. Kini nasibnya berubah, ia menjadi jutawan dengan dua pabrik, tiga rumah, 10 mobil, dan dua kali haji dari usahanya itu.

Beliau merupakan salah satu contoh warga yang berhasil keluar dari garis kemiskinan. Meskipun bukan berasal dari keturunan keluarga yang ada unsur pengusahanya, beliau membuktikan kerja kerasnya bahwa semuanya dapat dipelajari. Siapa sangka bahwa dulu kebiasaannya mangkal ketika menarik becak di perempatan Jalan Cirebon tepat disampingnya terdapat pabrik garam nya, membuat beliau tertarik untuk menjadi karyawan pabrik garam tersebut. Meskipun dulu harapnya hanya sebatas sebagai karyawan, untuk mengubah nasib tukang becak selama ini.

Tetapi hanya berselang dua bulan, dengan berbekal keterampilan yang dia miliki. Beliau mulai berpikir,
usaha garam ternyata mampu mengeruk keuntungan yang lebih besar dari buruh pabrik apalagi tukang becak. Dia menyadari bahwa daerahnya punya potensi garam, kenapa saya tidak bisa membuat garam sendiri...
Ilmu yang diperolehnya, ialah cara membuat garam krosok. Sanim pun menggarap empang peninggalan orang tuanya yang berada di belakang rumah Sanim untuk mencoba membuat garam. Lama-lama usaha Sanim berkembang, sampai yang awalnya usaha di halaman belakang rumah, lalu berkembang dan bisa membeli tanah untuk tempat produksi yang lebih luas lagi.

Sampai sekarang ada dua usaha yang ia jalani saat ini ialah pabrik pembuatan garam dan pupuk organik. Namun, nama Sanim lebih dikenal sebagai pengusaha garam ketimbang pengusaha pupuk organik
Adapun beberapa jenis garam yang diproduksi, ialah jenis garam grosok (garam non-yodium masih berbentuk butiran besar dan kasar, biasanya dipakai untuk budidaya dan pengawetan ikan), garam dapur (konsumsi), dan garam industri untuk pabrik tekstil.

Sementara jenis pupuknya, yakni organik tipe KCL (Kalium clorida), fungsinya meningkatkan unsur hara Kalium di dalam tanah budidaya.

Kemampuan produksi kedua pabriknya, Sanim mengaku, dalam setahun mampu memproduksi masing-masing 2.000 ton baik garam maupun pupuk organik.

Melihat kisah pak Samin, Guru besar FEUI Bapak Rhenald Kasali mengatakan, bahwa banyak sekali  orang yang menjadi tukang becak selama 20 tahun dan bahkan hingga akhir hayatnya. Namun hal tersebut berbeda dengan Pak Sanim. Justru beliau menunjukkan potensi yang ada pada dirinya. Dan sekarang Pak Salim menjadi pengusaha besar di bidang garam. Ketika sebagian besar orang justru ingin impor garam. Pak Sanim berkutat untuk menyelamatkan garam Indonesia. Pak Sanim merupakan salah satu "Pengusaha Kracking" dimana pengusaha tersebut awalnya bukan dari kalangan keluarga pengusaha, namun mereka nekat keluar dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat pada umumnya.

Ayo bagi kita para penerus bangsa, jangan takut untuk menggali potensi kita. Semoga sosok Pak Sanim menjadi Insiprasi bagi kita semua.
 

0 komentar:

Posting Komentar