Pages

Minggu, 13 Mei 2012

Steve Jobs, Sang Fenomena yang Perfeksionis

Tanggal 5 Oktober 2011, dunia kembali terkejut  ketika sang fenomenal penemu terbesar abad ini yaitu Steve Jobs meninggal. Siapa yang tidak kenal Steve Jobs?? Benar… Ia adalah founder Apple dari tahun 1976 hingga mencapai puncak kesuksesannya di dunia teknologi. Pria kelahiran 1955 yang merupakan otak orisinil Apple, dikenal memiliki etos kerja tinggi, cerdas,inovatif serta super fenomenal. Dibawah benderanya, Apple mampu menembus pasar persaingan gadget dengan mengeluarkan gadget ikonik seperti iPod, iPhone sampai iPad. Sebagaimana diungkapkan Barack Obama, Steve Jobs merupakan salah satu inovator terbesar America. Ia cukup berani untuk berpikir berbeda, cukup berani untuk percaya bahwa dia bisa mengubah dunia dan cukup berbakat untuk melakukannya.
Siapa sangka bahwa masa-masa kuliahnya pun tak semulus dengan karirnya. Magnet bisnis dan ikon Apple yang menjadi anak angkat Paul dan Clara ini ternyata tidak mampu menyelasaikan jenjang kuliahnya. Dia terkena “drop out” ketika menjalani semester awal di Reed College, sehingga dia pun tidak bisa meneruskan kuliah. Tetapi sungguh sempuna, tanpa gelar pendidikan yang tinggi, Jobs mampu bersaing dan justru menjadi pioneer dengan mereka yang memperoleh gelar pendidikan.
Ada suatu cerita yang mengisahkan perjalanan hidupnya semasa dia magang pada waktu musim panas di Atari. Ceritanya sungguh menarik dan bahkan Jobs mengklaim bahwa saat itulah momen terpenting dalam hidupnya. Perjalanannya dimulai di India. Mualai dari berpindah ke agama Budha, mencukur rambut kepalanya sampai botak sampai bermain dengan eksperimen baru yaitu LSD.
Jobs dikenal sebagai sang pecinta kaligrafi dan seni. Karena Jobs menganggap produk yang hebat merupakan gabungan seni dan teknologi. Jobs mampu menggabungkan keduanya yang kebanyakan produsen lain mungkin hanya melihat aspek teknologi dan dengan sengaja mengorbankan aspek seninya. Jobs juga dikenal dengan hal-hal yang minimalis dan tentunya sederhana. Hal itu bisa dilihat dari beberapa design fitur-fitur gadget Apple yang minimalis. Kesederhanaannya pun juga diterapkan dalam kehidupannya. Selama bekerja di Apple, dia rela menerima gaji 1 dolar pertahun. Suatu hal yang sangat janggal jika dilihat dari kontribusinya kepada Apple. Dia Tak pelak, prai yang sangat suka dengan vegetarian dan tidak menyukai daging ini memiliki 130 juta saham Disney dimana dividennya sekitar $50juta per tahun. Sungguh amazing….
Ada sebuah cerita kecil tentang mimpi kesempurnaan Jobs. Mari kita masuk ke mesin waktu, terbang ke tahun 2007.Saat itu peluncuran Apple tinggal sebulan lagi. Jobspun selama berminggu-minggu selalu membawa ponsel tersebut disakunya. Berawal dari tergoresnya kaca ponselnya akibat kunci disakunya. Diapun mulai memimpikan kesempurnaan untuk mengganti layarnya dengan layar kaca yang sempurna. Sebuah mimpi yang tidak pernah terpikirkan oleh produsen ponsel pada umumnya karena pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang sangat mahal. Mr. Fenomena inipun tidak menyerah untuk mewujudkan mimpiny tersebut. Di Cina, semua mimpi Jobs menjadi kenyataan. Foxconn pabrik  menjadi tempat persinggahan Apple. Di sana, mereka sanggup memotong kaca dengan sempurna dan tentunya dengan biaya yang murah. Dalam tiga bulan, Foxconn sudah membuat sejuta ponsel dan kini perusahaan tersebut telah membuat setidaknya 200 juta iPhone.
Ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari gaya kepemimpinan Steve Jos tersebut. Mulai dari kesederhanaan dia, totalitas dan tanggung jawabnya akan pekerjaannya, fokus dan motivasi dia dalam mengatur dan mengembangkan bisnisnya. Sampai kepada mimpi akan hal-hal yang sempurna atau perfeksionis. Bukan berarti mimpi itu tidak bisa diwujudkan.


Sumber:

sumber gambar:
http://www.geeky-gadgets.com/geeky-toys-plush-steve-jobs/

0 komentar:

Posting Komentar