Pages

Minggu, 06 Mei 2012

Dari Kebab Menjadikan Hendy "Miliarder Muda"

Wajah dan penampilannya masih layaknya anak muda. Berkemeja batik cokelat dipadu celana hitam. Cukup sederhana. Mungkin nama Hendy Setiono belum familiar di telinga Anda.  Namun tahukah Anda kalau perusahaan yang ia pimpin beromzet lebih dari Rp 1.000.000.000 per bulan.  Ya, anak muda asal Surabaya ini adalah Presiden Direktur Kebab Turki Baba Rafi Surabaya.  Kebab Baba Rafi berdiri sejak September 2003 hingga kini telah memiliki 100 outlet di 16 kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak tecermin tampang seorang bos dari perusahaan beromzet lebih dari Rp 1 miliar per bulan. Prestasinya tidak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga di mancanegara. Mengapa?
Itulah penampilan sehari-hari Hendy Setiono, Presdir Kebab Turki Baba Rafi Surabaya. Oleh majalah Tempo edisi akhir 2006, dia dinobatkan sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan mengingat usianya baru menginjak 25 tahun Tentu, sebuah pengakuan yang membanggakan bagi Hendy.
Ide pria yang berkelahiran berkelahiran di Surabaya, 30 Maret 1983 silam itu   berawal ketika beliau mengunjungi ayahnya yang bertugas di perusahaan minyak di Qatar. Penasaran dengan warung kebab yang selalu ramai, iapun mencoba makanan tersebut. Bukan mantap, ternyata rasanya sangat enak. Terbesitlah pikiran untuk membuka usaha tersebut di Indonesia yang juga terdapat banyak Warga Negara Timur Tengahnya.
Sekembalinya di Surabaya, Hendy langsung menyusun strategi bisnis. Untuk menarik calon pelanggan pun dia mengusung “trade mark” Turki yang sudah terkenal di dunia. Langkah pertamapun dimulainya dengan mencari partner, yaitu Hasan Baraja, Kawan bisnisnya yang kebetulan juga senang kuliner.  Dengan tidak bermaksud asal-asalan, mereka sengaja melakukan trial and error untuk menjajaki peluang bisnis serta pangsa pasarnya. Kemudian diapun memodifikasi rasa dan ukuran yang pas supaya lebih familier dengan orang Indonesia
Pada September 2003, gerobak jualan kebab pertamanya mulai beroperasi. Tepatnya di salah satu pojok Jalan Nginden Semolo, berdekatan dengan area kampus dan tempat tinggalnya.
Mengapa gerobak? Hendy beralasan bahwa memproduksi gerobak lebih mudah daripada harus membuat kedai permanen.  Modalnya sedikit, fleksibel dan bisa berpindah-pindah lokasi.  Tentang nama Baba Rafi sendiri ternyata terinspirasi dari nama anak sulungnya, Rafi Darmawan. Baba Rafi yang berarti bapaknya Rafi. Lebih bagus dan lucu daripada nama Kebab Pak Hendy yang terdengar kurang komersial.
Mengawali sebuah bisnis memang tidak mudah. Apalagi untuk meraih sukses seperti sekarang. Suka duka pun dirasakan calon bapak tiga anak itu. Misalnya uang berjualan dibawa kabur karyawan sampai tidak ada pemasukan karena tidak ada yang membeli kebab.
Keputusan dia untuk berwirausahapun pada awalnya tidak mendapat restu dari orang tuanya. Mereka ingin Hendy menjadi orang kantoran seperti ayahnya. Karena itu, ketika dia meminta bantuan modal, orang tuanya menganggap bisnis yang akan dilakoni tersebut adalah proyek iseng dan tidak serius.
Sungguh luar biasa, hanya dalam 3-4 tahun, dia berhasil mengembangkan sayap di mana-mana. Bahkan, hingga pengujung 2006, pengusaha muda tersebut mencatat telah memiliki 100 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia. Tidak hanya di Jawa, tapi juga di Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Tahun 2008, telah berkembang menjadi 300 outlet dari Aceh sampai Ambon
Semua berbuah hasil ketika hanya dalam 3-4 tahun, sulung dari dua bersaudara pasangan Ir. H. Bambang Sudiono dan Endah Setijowati ini berhasil mengembangkan sayap di mana-mana.  Bahkan, hingga pengujung 2006, telah tercatat 100 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia. Tahun 2008, telah berkembang menjadi 300 outlet dari Aceh sampai Ambon.
Sukses bisnis kebab waralaba Hendy itu juga menghasilkan berbagai award, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) 2006 yang diberikan menteri koperasi dan UKM. Hendy juga ditahbiskan sebagai ASIA’s Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week International 2006. Untuk meraih award tersebut, dia bersaing dengan 20 kandidat pengusaha lain dari berbagai negara di Asia. penghargaan Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad Ke-21 oleh Profesi Indonesia, Terbaik I Wirausaha Muda Mandiri 2007 dari Bank Mandiri, Best Franchise 2007 Category of Food & Beverages dari Pengusaha Magazine, Best Achievement at Young Entrepreneurs Award 2007 dari Bisnis Indonesia dan berbagai perhargaan lainnya.
Sukses bisnis kebab yang dikonsep dengan sistem waralaba dan manajemen yang solid, membuat Hendy mendapatkan berbagai award, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) 2006 oleh menteri Koperasi dan UKM, ASIA’s Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week International 2006, penghargaan Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad Ke-21 oleh Profesi Indonesia, Terbaik I Wirausaha Muda Mandiri 2007 dari Bank Mandiri, Best Franchise 2007 Category of Food & Beverages dari Pengusaha Magazine, Best Achievement at Young Entrepreneurs Award 2007 dari Bisnis Indonesia dan berbagai perhargaan lainnya.  Kini mimpinya adalah mengembangkan usahanya ke mancanegara seperti Malaysia dan Thailand.  Tidak hanya itu, sudah ada tawaran untuk membuka outlet di Trinidad & Tobago serta Kamboja.
Ke depan, Hendy berencana mengembangkan usahanya itu ke luar negeri. Dua negara yang diincar adalah Malaysia dan Thailand. Adapun Stasiun TV BBC London dan majalah Business Week International pernah meliput usaha dia Tidak hanya itu, sudah ada tawaran untuk membuka outlet di Trinidad & Tobago serta Kamboja

sumber: 

sumber gambar:

0 komentar:

Posting Komentar