Pages

Selasa, 19 Juni 2012

Walmart, Pioner Ritel Diskon


Semakin pesatnya pertumbuhan retail didunia juga diiringi dengan semakin ketatnya persaingan pasar itu sendiri. Perusahaan retail merupakan perusahaan yang mengincar konsumen atau pembeli akhir. Penyebaran dari perusahaan retail pun tidak terpusat pada satu titik keramaian saja, bisa dilihat penyebarannya hamper ke seluruh pelosok suatu daerah. Maka tak perlu heran, pertumbuhan perusahaan retail layaknya jamur dimusim hujan.
Namun diantara perusahaan-perusahaan ritel tersebut ada salah satu nama perusahaan ritel terbesar di dunia “Walmart”. Siapa yang tidak kenal Walmart?  Perusahaan ritel yang didirikan oleh Sam Walton beserta saudaranya mampu menguncang pasar ritel di Amerika Serikat. Dengan bergerilya melalui toko-toko kecil di pinggiran kota, mereka kemudian masuk ke giant retail dengan konsep “everyday low price”.
Sam Walton, pendiri Walmart, siapa sangka dengan berbekal uang pinjaman dari mertuanya sebesar 20.000 dollar dan simpanan selama dinas militer sebesar 5000 dolar, dia mulai mendirikan toko kecil yang pada awalnya merupakan toko waralaba dari The Butler Brothers. Dari toko waralaba kecil tersebut dia berusaha mengembangkan beberapa took eceran yang serupa dibeberapa daerah. Sampai akhirnya Sam bersama Bud mendirikan Walmart.
Sama seperti toko waralaba lainnya di berbagai tempat di dunia, Walmart juga menonjolkan tanda Walmart didepan tokonya disetiap daerah. Lantas apa yang bisa membedakan Walmart dengan toko-toko ritel yang lain? Bagaimana Walmart mampu bersaing dengan para pesaing?
Kesuksesan Walmart tak luput dari ide yang diterapkan Sam. Pengaturan sistem manajemen yang baik disetiap toko-tokonya sampai sedemikian rupa sehingga bisa berjalan dengan sendirinya. Sam Walton adalah figure yang sangat menghormati setiap individu, melayani konsumen dengan baik, dan striving for excellence. Pada awal-awal didirikannya, Walmart memakai strategi toko dengan diskon. Strategi diskon ini merupakan yang pertama di dunia. Sam, menyadari bahwa dibidang penjualan eceran, harga merupakan unsur yang menentukan bagi suatu perusahaan. Sejak semula, Walmart menggunakan semboyan " harga murah setiap hari " sebagai komitmennya kepada para pembeli. Hanya dalam lima tahun, Walmart memiliki 24 cabang dengan penjualan 12,6 juta dollar.
Di tahun 1987, strategi Walmart berikutnya adalah memutuskan untuk bergerak dalam bisnis grosir. Waltonpun banyak belajar dari Carrefour, yang merupakan peritel terbesar di Eropa yang menjalankan 73 hipermarket ke seluruh Eropa dan mempunyai 780 gerai. Sam Walton sendiri dikenal dengan sosok yang agresif dalam melakukan ekspansi baik di Amerika Serikat maupun Internasional. Strategi ekspansi yang terakhir adalah masuk ke suatu negara, mengambil alih atau membeli ritel-ritel nasional. Dengan strategi ini Walmart mampu mengatasi persaingan yang ketat dan memberikan peluang bagi konsumen untuk mendapatkan barang dagangan umum.
Strategi Walmart yang lain adalah menjual produk berkualitas tinggi dan punya brand terkenal, tetapi dengan harga termurah. Dengan begitu Walmart mampu menciptakan kesan baik dan kepuasan pelanggan akan brand Walmart. Ritel ini ingin konsumen mendapatkan image bahwa yang terbaik (murah).
Lantas, mengapa Walmart dapat meraih nomor satu dalam perusahaan ritel global? Salah satu sebab penting ialah Walmart memiliki sistem distribusi dan pemsuplaian yang sempurna. Secara umum, gudang itu sendiri merupakan bagian dibelakang layanan yang membosankan dari bisnis penjualan eceran. Hal tersebut berbeda dengan Walmart. Dengan mempunyai pusat logistik dan pensuplaian yang mengandung iptek tinggi, merealisasi pembelian dan pensuplaian terpusat untuk toko-toko di sekitarnya dan sedapat mungkin menurunkan biaya logistic. Menekan biaya dengan memanfaatkan teknologi canggih semaksimal mungkin dan membuat sistem pergudangan yang baik. Selain itu, Walmart membuat kesepakatan untuk mengambil barang langsung dari suplier atau pihak manufaktur – tidak menggunakan perantara (grosir).
Namun dalam perkembangan ritel global, sang "Pioner" ritel pun sadar bahwa mereka tidak hanya berfokus pada harga murah. Berbagai upaya mulai diterapkan. Seperti mengubah image perusahaan, peningkatan kesejahteraan para karyawan, terjun dalam kegiatan-kegiatan sosial dan menganggap pesaing bukan lawan lagi, melainkan rekan bisnis. Inilah mengapa Walmart menjadi brand yang terkenal disamping sosok Sam Walton yang melegenda.

Sumber gambar :
Sumber :


0 komentar:

Posting Komentar